Maxgrosir.com, BANGKALAN – Jalan keluar bagi para peternak sapi di Bangkalan agar bisa melalui jalur penjualan keluar Madura, tampaknya makin panjang. Bukannya mendapat solusi agar ada vaksinasi terhadap sapi-sapi akibat penyakit mulut dan kuku (PMK), Bangkalan malah tidak termasuk daerah prioritas untuk penyuntikan.
Itu setelah penyuntikan vaksinasi terhadap sapi mulai dilakukan pertama kali oleh Kementerian Pertanian di sebuah peternakan di Desa Tanjungsari, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Selasa (14/6/2022) lalu.
Tidak masuknya Bangkalan sebagai prioritas vaksinasi PMK ini terasa tidak adil bagi Bangkalan. Padahal dalam empat hari terakhir, sapi-sapi dengan gejala klinis PMK terus bertambah hingga mencapai total 971 ekor.
Dan pengendalian wabah melalui vaksinasi menjadi harapan yang ditunggu Pemkab Bangkalan melalui Dinas Peternakan setempat.
Namun pemberian vaksinasi ternyata tidak bisa serta merta dilakukan terhadap sapi-sapi di kabupaten/kota di Jawa Timur. Selain faktor keterbatasan dosis vaksin, pemerintah juga menerapkan skala prioritas, yakni kabupaten dengan populasi sapi perah.
“Prioritas utama vaksinasi adalah sapi perah, kemudian daerah wabah, kemudian barulah vaksinasi terhadap sapi potong,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, drh Ali Makki kepada SURYA, Jumat (17/6/2022).
Ia menjelaskan, alasan sapi perah sebagai prioritas utama pemberian vaksin dikarenakan PMK terhadap sapi perah berdampak penurunan produksi susu. Sehingga secara ekonomi kerugiannya sangat besar.
“Produksi susu dari sapi perah yang sudah terpapar virus PMK tidak bisa kembali normal, ada penurunan produksi. Itulah kenapa sasaran prioritas vaksinasi di Jawa Timur adalah sapi perah,” jelas Ali.
Bagi kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan nol populasi sapi perah termasuk Bangkalan, lanjut Ali, saat ini melakukan update data ternak dan identitas peternak berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK). Itu dilakukan untuk menghindari double counting ketika pelaksanaan vaksinasi nanti mulai dilakukan.
“Tahapan vaksinasi terhadap sapi pedaging masih panjang. Kami juga diminta mengirim laporan logistik seperti halnya kapasitas tamping kulkas untuk menyimpan vaksin,” tuturnya.
Sekedar diketahui, tambahan kasus baru sapi suspek PMK di Kabupaten Bangkalan dalam empat hari terakhir total mencapai 971 ekor. Update Status Terkini PMK per 17 Juni 2022 di Bangkalan mencatat sebanyak 88 kasus suspek baru. Sehari sebelumnya tercatat sejumlah 278 ekor sapi.
“Pertimbangan pemerintah, daging sapi potong masih aman untuk dikonsumsi. Tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai ekonomi nasional,” pungkasnya. *****
#Sudah #Sapi #Suspek #PMK #dalam #Hari #Vaksinasi #PMK #Bangkalan #Tetap #Bukan #Prioritas
Sumber : surabaya.tribunnews.com