Jelang Kenaikan Harga BBM, SPBU di Gresik ada yang Kehabisan Pertamax dan Pertalite

SURYA.co.id | GRESIK – Menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Bersubsidi (BBM) jenis Pertamax, antrian terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Bahkan, ada SPBU yang kehabisan Pertamax dan Pertalite.

Pantauan di SPBU yang berada di Kecamatan Kebomas, keberadaan BBM jenis Pertalite dan Pertamax habis. Petugas SPBU memasang papan warna merah dan putih. Bertuliskan Pertamax Habis dan Pertalite Habis.

Hal ini membuat pengendara kecele. Seperti Jamal (25), pengendara skuter matic bongsor warna merah ini terpaksa pindah ke SPBU yang ada di jalan Veteran.

“Mau beli pertamax mumpung belum naik, ternyata disini habis,” kata dia.

Pantuan di SPBU yang berada di Desa Suci, Kecamatan Manyar antrean panjang terjadi. Didominas kendaraan roda dua antre mengisi BBM jenis Pertamax.

Kenaikan harga BBM jenis Pertamax dari Rp 9.000 menjadi Rp 16.000 memang sudah santer terdengar. Pemerintah berencana mencabut subsidi dan mengikuti harga minyak dunia. Kenaikan Pertamax, rencananya akan dimulai Jumat (1/4/2022) besok.

Dilansir dari Kompas.com, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi harga keekonomian atau batas atas BBM RON 92 jenis Pertamax bisa menembus Rp 16.000 per liter pada April 2022.

Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi, dikutip dari laman migas.esdm.go.id, Jumat (25/3/2022) kemari.

Agung menuturkan, harga minyak pada Maret 2022 jauh lebih tinggi dibandingkan Februari, memicu harga keekonomian Pertamax melambung pada April.

“Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter. Bisa jadi sekitar Rp 16.000 per liter,” kata dia.

Lebih lanjut, pihaknya masih mencermati harga minyak ini karena apabila berkepanjangan akan menimbulkan beban berat bagi APBN, Pertamina, dan sektor lainnya.