Maxgrosir.com, LAMONGAN – Meski tingkat kesembuhan wabah Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Lamongan bertambah, namun penyebaran PMK semakin meluas.
“Sekarang, data yang masuk per hari ini, ada wilayah penularan PMK bertambah lagi. Tercatat menjadi 11 kecamatan,” kata Kabag Prokopim Lamongan, Arif Bachtiar kepada wartawan, Senin (16/5/2022) petang.
Sebelumnya PMK terjadi di Kecamatan Lamongan, Mantup, Tikung, Kembangbahu, Ngimbang, Sarirejo, Sugio, Turi, kini meluas di Kecamatan Sambeng, Modo dan Paciran.
Terdata, sebanyak 186 ekor sapi sakit, 73 sembuh, dan 6 ekor di antaranya telah mati.
Yang berarti jumlah ternak yang terjangkit PMK juga meningkat.
Baca juga: Pedagang Keluhkan Harga Sapi di Pasar Hewan Dimoro Kota Blitar Turun Sejak Ada Wabah PMK
Jika dari data sebelumnya per tanggal 14 Mei 2022 ada sebanyak 149 ternak dari 357 populasi yang terjangkit PMK, yang 72 di antaranya sudah pulih dan 5 ternak mati.
Per hari Selasa (17/5/2022), jumlah tersebut bertambah menjadi 186 ternak terjangkit, yang 73 di antaranya sembuh dan 6 mati.
Dikonfirmasi Surya.co.id (Tribunjatim Network), Kabag Prokopim Pemkab Lamongan, Arif Bachtiar, berdasarkan laporan yang masuk sejak 28 April 2022 lalu, penularan PMK ini diduga bermula saat peternak Lamongan membeli seekor sapi di pasar sapi yang lebih dulu terdeteksi PMK, di Kabupaten tetangga sebelah.
Saat itu, baru ada empat kecamatan yang menjadi wilayah penularan PMK, yakni Kecamatan Tikung, Sarirejo, Mantup dan Turi.
Seminggu kemudian, sebaran PMK bertambah menjadi 7 kecamatan, yakni Kecamatan Kembangbahu, Sugio dan Ngimbang.
Baca juga: Pulang dari Sawah, Pria Ponorogo Kaget Lihat Anaknya Tak Bernyawa di Dalam Kamar
#Sebaran #PMK #Kabupaten #Lamongan #Menjadi #Kecamatan #Ini #Langkah #Pemkab
Sumber : surabaya.tribunnews.com