Berita  

Sentra PKL di Tengah Kota Lamongan Terbengkalai, Sepi Pembeli Hingga Puluhan Stand Kosong dan Rusak

Sentra PKL di Tengah Kota Lamongan Terbengkalai, Sepi Pembeli Hingga Puluhan Stand Kosong dan Rusak

Maxgrosir.com, LAMONGAN – Menyatukan banyak pedagang kaki lima (PKL) dari beberapa wilayah di Lamongan Kota ke dalam satu sentra wisata , sebenarnya konsep bagus. Ide yang diwujudkan pada era Lamongan sebelumnya, Fadeli, lima tahun lalu itu hanya butuh ketegasan pemda, agar sentra PKL itu tidak malah sepi.

Saat ini sentra PKL dan kuliner di Jalan Andansari yang masih berada di sekitaran pusat pemerintahan itu, malah seperti ditinggalkan. Karena dalam perjalanannya, tidak semua PKL bersedia direlokasi ke sentra PKL di Jalan Andansari tersebut.

Awalnya, sentra PKL Andansari memang untuk merelokasi para PKL Alun-alun, Tingkat, Jalan Basuki Rahmad, Jalan Lamongrejo dan Jalan KH Ahmad Dahlan di belakang kantor Lamongan.

Kenyataanya, kini banyak stand di PKL Andansari yang ditinggalkan pedagang. Kalau pun ada pedagang yang bertahan, mereka harus berhadapan dengan kondisi yang sepi pengunjung.

Dari 94 stand, 35 stand di antaranya ditinggalkan, bahkan kini semakin banyak yang terbengkalai. Hal itu diketahui SURYA saat datang ke lokasi, Selasa (17/4/2022) sore dan di sana, lorong kedua dari Selatan malah sudah ditinggalkan sama sekali.

Lorong kedua ini adalah stand-stand yang sedianya untuk relokasi PKL Pasar Tingkat. Tetapi tidak satupun yang ditempati. Bahkan jalan di tengah lorong sudah penuh sampah daun dan beberapa bagian juga mulai rusak karena tak terurus.

Semua lampu yang menggantung di lorong tersebut termasuk lampu di stand padam. Tidak satupun lampu dinyalakan.

Sedang di lorong ketiga, ada 19 stand yang ditinggalkan dan mangkrak. Serupa di lorong Utara, sepi namun masih ditempati untuk deretan warung makan.

Salah satu PKL di lorong ketiga, Purnomo berharap pemda segera mencari solusi agar sentra PKL Andansari ramai pengunjung. “Kalau perlu stand yang kosong di lorong nomor dua dari Selatan dikhususkan untuk penjual HP dan segala asesorisnya. Supaya suasana ramai,” ujar Purnomo.

Senada diungkapkan PKL penjual kelapa bakar, Rozi, yang ingin pemda menepati janjinya untuk merelokasi PKL di Pasar Tingkat, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Lamongrejo dan Selatan Kkntor pemkab.

“Itu komitmen awal saat ada rencana relokasi PKL Alun-alun ke sentra PKL Andansari. Tetapi sudah lima tahun puluhan PKL di empat titik itu dibiarkan,” kata Rozi.

Keberadaan sentra PKL Andansari sudah berjalan lima tahun, namun sampai hari ini, menurut Rozi semakin merana. Rozi dan para PKL lainnya di sentra PKL Andansari optimis, kalau semua PKL ditarik ke Andansari, maka sentra PKL itu akan ramai.

“Ya karena ada tempat berjualan yang terpusat. Jadi yang mencari kuliner apapun, cukup datang ke satu lokasi yakni, PKL Andansari,” jelas Rozi.

Menanggapi keluhan PKL Andansari, Kabid Trantibum Lamongan, Sutrisno mengatakan bahwa semuanya akan ditata dan ditertibkan. “Harus ada kesadaran dari PKL yang belum masuk di sentra PKL Andansari agar memanfaatkannya. Kesadaran ini harus dikedepankan,” kata Sutrisno.

Pihaknya dan Disperindag mengaku sudah memiliki data para PKL beberapa waktu lalu. Dan data itulah yang akan menjadi dasar untuk menertibkan para PKL agar bersedia direlokasi ke Andansari. ****



#Sentra #PKL #Tengah #Kota #Lamongan #Terbengkalai #Sepi #Pembeli #Hingga #Puluhan #Stand #Kosong #dan #Rusak

Sumber : surabaya.tribunnews.com