Maxgrosir.com, LAMONGAN – Perbaikan rumah-rumah tidak layak huni di Lamongan terus dilakukan Pemkab Lamongan, bekerjasama dengan jajaran TNI. Dan kegiatan renovasi rumah tidak layak huni (rutilahu) itu dilancarkan pada 90 sasaran, demi memenuhi kesehatan dan kelayakan rumah hunian bagi masyarakat.
Dan seperti diungkapkan secara virtual oleh Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto, kegiatan launching perbaikan rutilahu dilakukan serentak pada 1952 rumah di Jawa Timur.
“Kegiatan ini rutin dilaksanakan setahun sekali. Untuk tahun ini kita akan melaksanakan renovasi rumah tidak layak huni 1952 unit yang tersebar di 11 Kodim. Dan ada 210 kegiatan jambanisasi atau pembuatan jamban di 4 Kodim di Jawa Timur. Ini merupakan kegiatan yang luar biasa, dengan dukungan dari Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Pangdam V Brawijaya,” ungkap Nurchahyanto, Selasa (24/5/2022).
Lamongan juga masuk dalam salah satu program rutilahu tahun 2022. Renovasi rutilahu itu dilaunching serentak dan ditandai pada rumah Paini di Lingkungan Trisnomulyo, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Lamongan, Selasa (24/5/2022).
Mendampingi Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Unang Sudargo, dan Dandim 0812 Lamongan, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengucapkan terima kasih kepada jajaran TNI sehingga program rutilahu ini terus direalisasikan di Kabupaten Lamongan.
“Kami dari pemda terus mendampingi program ini. Tahun ini dari Pemkab Lamongan ada sekitar 90 rumah yang juga menyertai program rutilahu TNI, dari jumlah total sekitar 178 rumah,” ungkap Yuhronur.
Ia juga berharap, renovasi rumah tidak layak huni ini akan mampu memberikan kemanfaatan dan kenyamanan pada masyarakat Lamongan yang membutuhkan.
“Mudah-mudahan dengan pembangunan rutilahu ini akan semakin memberikan manfaat pada masyarakat Lamongan khususnya. Dan supaya rumahnya semakin layak huni dan tentu akan menjadi rumah yang sehat yang bisa meningkatkan produktivitas bagi masyarakat,” tambahnya.
Ada pun yang menjadi sasaran renovasi rutilahu ini adalah kategori rumah tangga miskin yang masuk dalam 6 indikator kemiskinan. Indikator tersebut adalah lantai rumah yang tanah, dinding rumah terbuat dari bambu/sesek/gedhek, tidak memiliki jendela dan ventilasi udara.
Sedangkan syarat lainnya adalah, tanah milik pribadi dan tidak bermasalah, tidak memiliki aset selain rumah sebesar kurang lebih Rp 500.000, memiliki penghasilan tidak tetap yaitu buruh serabutan atau di bawah upah minimum kabupaten/kota, dan janda atau kaum jompo. *****
#TNI #Perbaiki #Rumah #Warga #Miskin #Lamongan #Bupati #Berharap #Tingkatkan #Produktivitas #Masyarakat
Sumber : surabaya.tribunnews.com