Cegah Aktivitas Prostitusi Terselubung, Aliran Listrik di Kawasan Awang-awang Mojokerto Diputus

Maxgrosir.com, MOJOKERTO – Puluhan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mojokerto memutus aliran listrik di tempat prostitusi terselubung berkedok warung remang-remang di kawasan Awang-awang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Rabu (25/5/2022).

Pemutusan aliran listrik yang dilakukan Satpol PP dengan petugas PLN serta perangkat desa itu, untuk mencegah aktivitas terselubung di warung remang-remang tersebut yang disalahgunakan sebagai tempat transaksi  prostitusi.

Kepala Satpol PP Kabupaten Mojokerto, Eddy Taufik mengatakan, pemutusan aliran listrik di warung-warung kawasan Awang-awang yang telah ditutup ini dilakukan agar tidak kembali beraktivitas lantaran disalahgunakan sebagai tempat ajang prostitusi.

Pasalnya, bulan lalu, petugas masih menemukan praktik prostitusi di mana sejumlah wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) beroperasi di lokasi tersebut. Bahkan enam di antaranya terindikasi mengidap penyakit HIV.

“Pemerintah Daerah, Kecamatan, Pemdes beserta masyarakat berkomitmen menutup segala bentuk prostitusi terutama di Awang-awang yang sudah ada lebih dari 38 tahun,” ungkap Eddy.

Ia menyebut, aktivitas di warung remang-remang kawasan Awang-awang ilegal, lantaran tidak mengantongi izin.

“Semua tidak ada izin baik IMB maupun izin hiburan,” tegasnya.

Menurut Eddy, keberadaan warung-warung remang-remang ini telah meresahkan masyarakat. Antara lain disebakan adanya orang meninggal karena obat kuat di lokasi tersebut, hingga PSK yang terjangkit penyakit HIV.

“Sudah banyak korban dulu, ada yang meninggal gara-gara obat kuat dan ada PSK terjangkit HIV. Ini sangat membahayakan masyarakat,” ungkap Eddy.

Menurut dia, pihaknya telah menyegel 29 bangunan warung remang-remang di kawasan Awang-awang. Selain itu, Satpol PP juga membuat pos pantau untuk memastikan tidak aktivitas di Awang-awang.

Kendati demikian, petugas saat melakukan razia mendapati adanya aktivitas prostitusi dan mengamankan sejumlah wanita PSK dan di antaranya positif terjangkit penyakit HIV.

“Kami mohon kerja samanya, kami berharap pemilik maupun pengelolaa warung yang bersangkutan membongkar sendiri bangunan warung dan beralih pekerjaan agar tidak disalahgunakan sebagai tempat prostitusi,” pungkasnya.